Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dalam perJALANannya kepada Allah Azza Wa Jalla ,
QALBU itu bagaikan seekor BURUNG.
CINTA adalah KEPALAnya,
TAKUT dan HARAP adalah dua SAYAPnya.
Bila kepala dan dua sayapnya SEHAT,
Tentu burung itu akan baik TERBANGnya;
Bila KEAPALAnya terPOTONG, tentu ia akan MATI
Dan bila dua SAYAPnya terLEPAS,
Iapun akan menjadi incaran binatang PEMANGSA.
Bila QALBU kosong dari CINTA, TAKUT serta HARAP,
akan RUSAKlah ia dengan kerusakan yang sulit diperbaiki lagi.
Bila salah satu dari kedua itu LEMAH akan lemah pula IMANnya.
Seluruh QALBU yang MATI bisa HIDUP dengan DZIKIR
Sebagaimana TANAH yang mati akan hidup dengan siraman hujan.
Sesuatu yang paling MULIA adalah WAKTU dan QALBU.
Apabila dibiarkan QALBU serta disia-siakan waktu,
Niscaya akan HILANGlah berbagai FAEDAH.
Jika engkau BEBANkan kepada QALBUmu KERISAUAN dan beban DUNIA
Serta menganggap REMEH WIRID-WIRIDnya …
Yang menjadi MAKANAN pokok dan kehidupannya,
Maka engkau bagaikan MUSAFIR…
Yang memBEBANi tunggangannya diatas keMAMPUan
Serta tidak memenuhi MAKANANnya.
Alangkah cepatnya TUNGGANGAN itu akan BERHENTI.
ROBOHnya bangunan QALBU disebabkan oleh rasa AMAN dan LALAI;
Sedangkan BERDIRInya dengan rasa TAKUT dan DZIKIR.
Barangsiapa yang meMUKIMkan QALBUnya disisi TUHANnya,
QALBUnya akan TENANG dan ISTIRAHAT.
Siapa yang memBIARkannya ditengah-tengah MANUSIA,
Ia akan GOYAH dan bertambah keGELISAHannya.
Penyia-nyiaan yang paling besar…
Yang merupakan PANGKAL dari setiap penyia-nyiaan ..
Adalah penyia-nyiaan QALBU dan penyia-nyiaan WAKTU.
Penyia-nyiaan QALBU terjadi karena mengUTAMAkan DUNIA atas akhirat,
Sedangkan penyia-nyiaan WAKTU terjadi karena PANJANG ANGAN-ANGAN.
Padahal berkumpulnya segala keRUSAKan…
Terletak pada mengikuti HAWA NAFSU serta PANJANG ANGAN-ANGAN;
Sedangkan berkumpulnya segala keBAIKan…
Terletak pada mengikuti PETUNJUK
Serta memperSIAPkan diri untuk berTEMU dengan Allah,
Dan hanya menjadikan Allah sebagai tempat meminta perTOLONGan.
QALBU menjadi SAKIT sebagaimana BADAN menjadi sakit ,
Sedangkan penyembuhannya terletak pada TOBAT dan pemBELAan.
QALBU akan berKARAT sebagaimana berkaratnya CERMIN,
Sedangkan mengkilapnya dengan DZIKIR.
QALBU akan TELANJANG sebagaimana telanjangnya TUBUH,
sedangkan pakaiannya adalah TAKWA.
Ia juga LAPAR dan HAUS sebagaimana TUBUH,
sedangkan makanan dan minumannya adalah ILMU, CINTA, TAWAKAL,
KEMBALI kepada Tuhan dan BERBAKTI.
Orang yang YAKIN dengan keMATIan…
Mengapa masih bisa berGEMBIRA ?
Orang yang mengeTAHUi akan dekatnya HISAB…
Bagaimana ia masih bisa berLEHA-LEHA ?
Orang yang meNYADARI bagaimana QALBU sering BOLAK-BALIK…
Kenapa masih bisa merasa AMAN ?
Katakanlah kepada QALBU yang mengGEMBALA di TAMAN bimbingan:
“Berhati-hatilah melirik kepada hijaunya rerumputan..
Yang disukai oleh keinginan JIWA RENDAH,
Karena makanan gembalamu itu lebih LEZAT dan minumannya lebih TAWAR.”
PENYAKIT QALBU timbul dari DOSA,
Sedangkan pangkal kesehatan lahir dan batin adalah TAUBAT.
Bila mata kering dari TANGISan karena TAKUT kepada Allah,
Ketahuilah keringnya itu timbul dari keKERASan QALBU.
Seseorang yang tidak JERNIH QALBUnya kepada Allah
Berada dalam keterASINGan dari setiap TATAPAN orang yang memandang.
Di dalam QALBU terdapat keKUSUTan yang tidak dapat diuraikan
Kecuali dengan mengARAHkannya kepada Allah;
Terdapat keterASINGan yang tidak dapat dihilangkan
Kecuali dengan keAKRABan dengan Allah dalam keSENDIRIannya.
Terdapat keSEDIHan yang tidak dapat dihilangkan
Kecuali dengan keGEMBIRAan dalam meNGENAL-Nya
Dan keJUJURan dalam berGAUL dengan-Nya.
Terdapat keGELISAHan yang tidak dapat ditenangkan,
Kecuali dengan berKUMPUL dengan-NYA
Serta LARI dari keGELISAHan menuju pada-NYA
Terdapat API peNYESALan yang tidak dapat dipadamkan
kecuali dengan RIDHO terhadap PERINTAH, LARANGAN dan KEPUTUSAN-Nya,
Disamping membiasakan SABAR terhadap hal demikian
Sampai waktu pertemuan dengan-Nya
Terdapat TUNTUTan yang tidak berhenti
Sebelum Allah sendiri yang menjadi TARGET-Nya.
Terdapat keBUTUHan yang tidak dapat dipenuhi
Kecuali oleh CINTA kepada-Nya,
KEMBALI kepada-Nya,
Terus berDZIKIR kepada-Nya,
Dan membenarkan keIKHLASan kepada-Nya.
Seandainya DUNIA dan seISInya diberikan untuk memenuhi keBUTUHan tersebut,
Niscaya tidak akan terpenuhi selamanya.
QALBU orang-orang SALEH dan berTAKWA bergantung pada keSUDAHannya.
Wallahu a’lam bishawab
(Referensi : Abdul Hadi bin Hasan Wahbi “Menuju Kesucian Hati” )
BC17052010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar